Haji dan Umroh

Siapa sih yang tidak mau menunaikan ibadah haji ?
Hampir bisa dipastikan 99,9 % muslim ingin berhaji atau berumroh. Entah siapa yang 0,1% muslim yang tidak menginginkannya. 
Dulu daftar antrian haji hanya 2 atau 3 tahun saja. Atau setidaknya masih dibawah 5 tahun.
Tapi sekarang, antriannya bisa lebih dari 10 tahun. Amazing kan ? 
Hanya beberapa orang saja yang bisa menunaikan haji tanpa menunggu waktu lama. Biasanya lewat jalur undangan dari orang berpengaruh di Saudi, entah itu Rajanya sendiri yang mengundang, atau mungkin lewat duta besarnya.
Yang jelas, mereka itu semua adalah tamu-tamu undangan dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah tidak mengundang yang mampu. Tapi Allah memampukan hamba-Nya yang akan di undang.

Hasil gambar untuk mekah


Dalam pelajaran disebutkan, bahwa yang wajib menunaikan ibadah haji adalah bagi yang mampu. Mampu dari segi harta seperti ongkos keberangkatan, biaya hidup selama dalam perjalanan dan selama dalam ibadah haji, biaya untuk orang-orang yang ditinggalkan yang menjadi tanggungannya serta biaya untuk kepulangannya. Mampu juga dalam hal ketahanan fisik, mengingat kegiatan ibadah haji sebagian besarnya adalah kegiatan fisik.

Kalimat diatas yang berbunyi, "Allah tidak mengundang yang mampu" jangan disalahartikan bahwa kamu-kamu yang mampu secara finansial dan fisik, dan belum ada kemauan untuk menunaikan ibadah haji lalu beralasan bahwa Allah belum mengundangnya. itu keliru. Justru kamu-kamu sudah punya kewajiban untuk menunaikannya. Kecuali kalau kamu adalah termasuk orang yang 0,1% muslim yang tidak ingin melakukan kewajiban berhaji. Lakukan ikhtiar dengan cara mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji, selebihnya barulah bermohon agar Allah 'memampukan' anda untuk bisa menjadi tamu-Nya.

Sama halnya dengan haji, umroh pun demikian, hanya orang-orang yang dimampukan oleh Allah-lah yang bisa melaksanakannya. Bagaimana cara Allah memampukan hamba-nya adalah menjadi sepenuhnya hak Allah. Jika Allah berkehendak, maka jadilah kehendak itu. 
Betapa banyak orang yang secara financial belum dikatakan mampu untuk berhaji atau umroh, tapi nyatanya ia bisa menunaikannya. Ketidakmampuan secara financial adalah cuma pandangan kita sebagai manusia, namun sesungguhnya ia-lah yang nyata-nyata lebih mampu dibandingkan orang terlihat mampu.
Tak perlulah kita sinis melihat orang yang bisa menunaikan haji atau umroh tanpa biaya alias gratis atau karena ada orang lain yang ingin menanggung biayanya. Namun yang perlu diyakini dan dipahami adalah bahwa itu semua adalah KEHENDAK ALLAH, karena Allah telah MEMAMPUKANNYA.


_



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadilah penghapal Alquran

Kita akan segera dilupakan!