Riya Versus Hasad


1. "Kalau udah sholat tahajjud rasanya tenang deh"
2. "Sholat kok dipamer-pamerin, riya tuh namanya, gak ada pahalanya alias sia-sia"

1. "Baru mendarat di Jeddah nih, siap-siap menuju Baitullah"
2. "Baru umroh aja udah sombong, saya yang udah haji aja gak begitu"

1. "MasyaAllah, Ka'bah itu ternyata megah sekali. Terharu 😭😭" sambil jeprat-jepret.
2. "Katanya ibadah, kok selfi melulu"

1. "Dinner yang tertunda @10pm" sambil jepret makanan satu meja penuh.
2. "Ngapain sih foto-foto makanan segala. Kasihan tuh yang kere yang belom makan seharian kalau ngeliat makanan sebanyak dan semahal itu. Punya empati dikit lah.."

1. "Anakku lucu deh, pinter pula"
2. "Anak kecil kok di ekspos. kasihan kan"

1. "Akhirnya selesai juga resep baruku hari ini"
2. "Baru belajar masak ya jeng?"

1. "Alhamdulillah sudah khatam"
2. "baru khatam aja udah diumumin, saya yang sering khatam aja biasa aja tuh"

1. "ini namanya tembok raksasa @China" 
2. "Kalo saya mah mending ke Mekah dulu daripada ke negara laen"

1. "Alhamdulillah sekarang sudah punya mobil"
2. "Dasar OKB"

1. "Ayoo bangun. sebentar lagi sholat subuh" waktu menunjukkan pukul 4.00 wib
2. "Biar dibilang rajin ya pak. Saya yang tiap malam bangun jam setengah empat gak pake pengumuman tuh"

1. "Mudah-mudahan di ijabah"
2. "Doa kok di medsos sih. Aneh"

1. "Berbagi kebahagiaan itu menentramkan hati @pantiAsuhan"
2. "Sedekah itu tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu"


-------

Apakah benar nomor 1 itu adalah perbuatan riya ?
Ataukah nomor 2 saja yang dengki ?!

Riya itu pamer
Hasad itu bisa berarti iri atau dengki
Dua-duanya gak bagus

Biasanya riya dikaitkan dengan suatu perbuatan, aktifitas atau sejenisnya dengan berharap dapat sanjungan, pujian atau setidaknya mengharapkan perhatian dari orang lain.
Tapi.... tidak semua perbuatan atau aktifitas yang mendapatkan perhatian dan sanjungan orang lain itu lalu dianggap sebagai perbuatan riya.

Hasad. Penyakit hati. iri atau dengki. Biasanya menyangkut dengan orang lain. Tidak ingin orang lain mendapat nikmat, tidak ingin disaingi orang lain, merasa diri lebih berhak atau lebih hebat daripada orang lain, dll.

Keduanya penyakit hati.

--

Bro and Sis,
Namanya juga medsos, suka-suka mereka lah.
Ada yang memanfaatkan untuk dakwah, mengajak orang lain untuk berbuat baik, berbagi kebahagiaan atau sekedar mengingatkan untuk tetap istiqomah dalam kebaikan. 
Ada yang memanfaatkan untuk upload foto-foto selfi, atau foto-foto makanan atau masakan.
Ada yang memanfaatkan untuk promosi produk, jualan, aneka bisnis.
Ada yang hanya sekedar liat-liat saja.
Ada yang cuma nge-share postingan orang.
Ada yang komen sesuka hatinya. Yang menurutnya baik ia akan beri dukukan. Yang tidak disukai akan di hujat atau dikomentari dengan pedas.
Suka-suka merekalah. Yang penting tidak melanggar norma dan tidak melanggar UU.

Bebas namun bisa dipertanggungjawabkan. Setidaknya punya argumen yang mempunyai dasar dan rujukan, bukan fitnah murahan.

Jika tidak suka postingan orang lain, abaikan saja. Simpel kan. Gausah nyinyir.
"Tapi kan keliatan. Bikin sebel" sanggahnya. 
Yaudah unfollow aja atau unfriend aja. Simpel kan. Kenapa sih dibikin repot.
Kamu kalau mau posting makanan, ya silahkan, mau selfi, silahkan, mau infoin seluruh kegiatanmu, ya monggo. Yang penting bisa dipertanggungjawabkan.

Itu saja.

_



























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadilah penghapal Alquran

Kita akan segera dilupakan!