Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Yang sabar ya...

Ngomongin sabar tuh gampang banget.  Apalagi kalau nasehatin orang supaya bersabar atas musibah yang sedang dialaminya. Kebanjiran, kebakaran, kehilangan harta, musibah kematian dan lain-lain. Pokoknya segala sesuatu yang menyebabkan si korban merasa dirugikan atas kejadian tersebut. (Merasa dirugikan ?! aneh juga kalimat ini, tapi biarkanlah dulu jangan dibahas kalimat ini, bisa panjang lebar penjelasannya). Cara menghadapi musibahpun tiap orang macem-macem, ada yang marah-marah gak karuan juntrungannya, ada ngedumel sepanjang masa, ada yang nyeritain ke semua orang yang ditemuinya, ada yang mengulang-ulang cerita padahal bisa jadi yang mendengar udah bosan dengerinnya, ada yang cuma curhat dalam bentuk tulisan lalu diupload ke media sosial, selain itu juga ada yang sepertinya terlihat bahagia atas kejadian yang dialaminya, buktinya masih bisa selfi, jeprat-jepret pake kamera canggihnya dengan senyum sumringah walau dengan latar belakang banjir, kebakaran dll. Ada yang diam saja te

Pinjami

Tau nggak, perjuangan untuk meminjam uang itu luar biasa loh. Setidaknya ini untuk pemula. Buat mereka yang gak pernah pinjam uang. Juga buat mereka yang agak sensitif dengan perasaannya alias baperan.  Ia harus mempersiapkan segala kekuatan yang ada pada dirinya untuk berani meminjam. Ia pertaruhkan rasa malunya. Tertunduk pasrah dengan debaran jantung yang berdegub super kencang ketika ingin mengungkapkan apa yang ada didalam hatinya. Nggak kalah sama bujang yang mau nembak gacoannya.  Bagai seorang penulis, ia berpikir keras hal-hal yang perlu disampaikan, hal mana yang seharusnya pertama kali diutarakan, mana yang menjadi poin-nya, dan hal mana yang akan dijadikan sebagai penutup. Sama halnya untuk memulai usaha atau suatu kegiatan, START adalah kata yang mudah di ucapkan namun sulit diaplikasikan. Berbagai teori dikumpulkan. Berharap semua berjalan sesuai dengan rencana.  Contingency plan  juga dipersiapkan. Jika sesuatu terjadi tidak sesuai rencana apa yang mesti dilakukan.

Bro & Sis... segera lunasi hutangmu !

Kalo ngomongin tentang hutang, macem-macem deh komentarnya. Ada yang jadi keinget sama utangannya ke orang laen yang gak dibayar-bayar, begitu ngedenger tentang bahasan hutang semangatnya luar biasa, semangat nanya sampai-sampai yang laen gak diberi kesempatan buat nanya. Ada yang malah sengaja ngabur kalo ada bahasan tentang hutang, karena banyak hutangnya dan gak ada niatan buat ngebayar, ada yang 'bisnis'nya memang mencari hutangan, bayar hutang dengan hutang alias gali lobang tutup lobang, padahal kalo dibayar lunas juga masih mampu artinya gak bikin dia melarat dan kelaparan. Ada juga yang memang bener-bener mau bayar tuh hutang tapi kebutuhan hidupnya begitu besar sehingga menomorduakan bayar hutang yang pada akhirnya menjadi semakin lama dan menjadikan kesan tidak ada niatan buat bayar atau dianggap selalu menghindar. Macem-macem deh... Hutang itu harus dibayar, semua orang tahu dan pastinya setuju. Karena memang gitu seharusnya. Cuma masalahnya, ketika hutang itu tela

Rukun-rukun sholat menurut 4 Mazhab

Copas : http://nimaizzah1996.blogspot.co.id/2016/03/rukun-rukun-shalat-menurut-empat-madzhab.html   Oleh : Nikma Nurul Izzah A.        PENDAHULUAN Shalat merupakan salah satu rukun kedua dari rukun islam yang lima. Ia merupakan ibadah yang diwajibkan Allah  subhaanahu wa ta’ala  kepada setiap individu hamba-Nya yang  mukallaf . Kewajiban tersebut sudah banyak Allah firmankan di dalam Al Qur’an. Allah berfirman : وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ “Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Barangsiapa yang baik sholatnya maka baiklah seluruh amal perbuatannya. Dan jika sholat seseorang buruk maka buruklah seluruh amalannya. Sholat merupakan tiangnya agama. Hidup seseorang tanpa sholat, maka tidaklah pantas dia disebut orang muslim. Jika kita lihat kondisi masyarakat hari ini. Terutama diri kita sendiri. Banyak kita dapatkan ketidakpahaman sebagian mereka dalam masalah sholat. Mereka sholat hanya sekedar menjalankan perintah Allah tanpa memperhatikan hal-h