Agnostik - Atheis

"Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?" (Rina Nose)

Jika memang benar kutipan tulisan diatas adalah hasil pemikirannya berdasarkan 'hasil pantauannya' selama dua hari di Jepang, maka hasil pemikirannya mengarahkannya pada pemahaman Agnostik bahkan cenderung menjadi atheis.

Agnostik adalah orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidak adanya Tuhan tidak dapat diketahui, sedangkan Atheis lebih kepada sikap dan tindakan terhadap keberadaan Tuhan.

Pola pikir Agnostik atau atheis, sudah mulai merambah pada generasi muda. Saya tidak bisa menghitung berapa jumlahnya, karena saya memang belum pernah melakukan survey. Namun setidaknya saya pernah mendengar langsung dari seorang teman bahwa dirinya menyebut menganut paham agnostik. 
"Saya percaya ada Tuhan, tapi saya tidak terikat pada satu agamapun", begitu kira-kira penyataannya pada saat itu. Teman saya itu sebenarnya seorang yang beragama islam, namun seiring perjalanan, selain jauh dari orang tua, dan seringnya meninggalkan kewajiban agama serta bergaul dengan orang-orang yang juga menyepelekan aturan agama, maka lambat laun pola pikirnya berubah dengan sendirinya. Mengedepankan dan menginginkan kebebasan. Pola pikirnya menjadi liar dan membenarkan apa dianggapnya benar menurut nalarnya. Menjadi baik adalah lebih baik walau tanpa agama, begitu kira-kira salah satu pikirannya. Nyaris persis sama seperti yang diutarakan oleh Rina Nose. Namun keyakinannya pada adanya Tuhan masih ada. Ditambah lagi teman saya itu punya pasangan yang berasal dari pemahaman agama yang berbeda. Jadilah ia semakin membenarkan pilihannya, menuhankan pikirannya. Sementara agama melarangnya untuk terus berhubungan bahkan melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Jika pemikiran seperti ini, disampaikan dan dipublikasikan oleh seorang publik figur pada ranah publik pula, maka akan berdampak dahsyat sekali. Akan cepat menjalar pada manusia-manusia yang memang pada asalnya memang malas dan enggan menjalankan perintah agama. 
Tak dapat dipungkiri para pengekor pemikiran ini akan mentransfer dosa-dosanya pada sang idola tanpa mengurangi sedikitpun dosa yang ditanggungnya.

Beberapa berpendapat bahwa, mereka yang secara lisan (ataupun tulisan) menyatakan pemikiran seperti ini atau secara terang-terangan menyatakan sebagai penganut agnostik, maka ia sesungguhnya telah murtad, keluar dari agama Islam.
#Nauzubillahimindzalik.

_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadilah penghapal Alquran

Kita akan segera dilupakan!