29 September 2017

Parfum

Dibilang tumben juga nggak sih. Cuma pagi ini cukup sering nyium aroma minyak wangi atau parfum orang lain. Dalam perjalanan ke kantor aja bisa lebih dari 3 kali nyium aroma minyak wangi orang lain. Tepatnya sih dari pengendara motor atau yang di boncengin. Sampe segitunya pake minyak wangi, begitu disalip itu aromanya langsung menyebar sepanjang jalan. Maksud hati menjauh dari motor yang tadi nyalip, ehh taunya adalagi pengendara motor lainnya yang menabur wewangian yang luar biasa menyengat. Aromanya beda dari sebelumnya, tapi sama-sama menyengat. Bisa jadi cara nyemprot minyaknya sama seperti nyemprot nyamuk. Aromanya ngambreng (menyebar) kemana-mana. Trus apa begitu sampe kantor selamat dari aroma yang menyengat itu ? Nggak tuh!.

Mereka yang pakai minyak wangi segitu banyak punya motivasi yang berbeda-beda, ada yang mau pamer, ada yang mau nutupin bau badannya, ada juga yang cari-cari perhatian, ada juga yang mungkin kesiangan, trus nggak sempet mandi, makanya di semprotlah seluruh badan dan pakaiannya sama minyak wangi. Macem-macem deh pokoknya. 
Tapi dia lupa bahwa tidak semua orang suka sama minyak wangi. Bukan norak, tapi emang dasarnya gak suka. Lagian kan orang lain juga punya hak menghirup udara segar tanpa minyak wangi. Opps... jangan pake alesan mending bau minyak wangi dari pada bau asap rokok atau ngasih pilihan mending bau minyak wangi apa bau sampah atau asap knalpot. Heei.... saya lagi ngomongin minyak wangi, bukan ngomongin yang laen. Fokus dong !. Selain itu juga tidak semua orang suka aroma minyak wangi yang kita pakai. Itulah mengapa aroma minyak wangi itu beda-beda, biar bisa dipilih sama yang mau pakai minyak wangi. Dari sini harusnya ngerti, kalau selera orang akan minyak wangi beda-beda. Jadi sarannya sih, boleh pakai tapi jangan berlebihan, apalagi sampai bikin orang lain eneg. Emang sih gak ada (setidaknya saya blom ngeliat) orang laen muntah di depan kamu gara-gara minyak wangi yang kamu pakai. Mereka diam cuma gak mau ribut kok. Dan akhirnya bukannya perhatian yang didapet, malah cemo-ohan, makian, hujatan dlsbg, tapi gak didepan muka. Gausah deh saya ngomongin pake dalil agama, takutnya malah bikin kamu-kamu jadi ingkar karena saking cintanya sama minyak wangi. Tapi kalau penasaran aturan main pake minyak wangi, browsing aja, banyak kok diinternet. Kalau buat main game online, atau download aplikasi atau nonton streaming aja bisa, masa sih cuma nyempetin baca artikel tentang minyak wangi yang gak lebih dari 5 menit alesannya gak ada paket. 
Bisa kan ?!

_


27 September 2017

Optimistic


Wahai jiwa yang rapuh

Lupakan masa lalu
Jangan berharap dia beri waktu
Tuk sembuhkan jiwa yang beku
Walau ia datang bertubi-tubi bertalu-talu
Enyahkan dan biarkan ia membatu
Walau bagai tersayat sembilu
Karena .. sungguh ia telah berlalu

Wahai jiwa yang rapuh
Bukalah topengmu
yang menghalangi pandanganmu
yang mengacaukan oranglain terhadapmu
'tuk jadi dirimu
Agar tak selalu membisu

Wahai jiwa yang rapuh
Bangkitlah !
Mohonkan pada Yang Kuasa
Tuk hadirkan damai dalam dada
Dan hilangkan semua sesak dan luka
Agar tak terasa lagi menyiksa
Walau sungguh berat terasa
Tapi ia akan segera sirna

Wahai jiwa yang rapuh
Jadilah kau utuh

_


25 September 2017

Riya Versus Hasad


1. "Kalau udah sholat tahajjud rasanya tenang deh"
2. "Sholat kok dipamer-pamerin, riya tuh namanya, gak ada pahalanya alias sia-sia"

1. "Baru mendarat di Jeddah nih, siap-siap menuju Baitullah"
2. "Baru umroh aja udah sombong, saya yang udah haji aja gak begitu"

1. "MasyaAllah, Ka'bah itu ternyata megah sekali. Terharu 😭😭" sambil jeprat-jepret.
2. "Katanya ibadah, kok selfi melulu"

1. "Dinner yang tertunda @10pm" sambil jepret makanan satu meja penuh.
2. "Ngapain sih foto-foto makanan segala. Kasihan tuh yang kere yang belom makan seharian kalau ngeliat makanan sebanyak dan semahal itu. Punya empati dikit lah.."

1. "Anakku lucu deh, pinter pula"
2. "Anak kecil kok di ekspos. kasihan kan"

1. "Akhirnya selesai juga resep baruku hari ini"
2. "Baru belajar masak ya jeng?"

1. "Alhamdulillah sudah khatam"
2. "baru khatam aja udah diumumin, saya yang sering khatam aja biasa aja tuh"

1. "ini namanya tembok raksasa @China" 
2. "Kalo saya mah mending ke Mekah dulu daripada ke negara laen"

1. "Alhamdulillah sekarang sudah punya mobil"
2. "Dasar OKB"

1. "Ayoo bangun. sebentar lagi sholat subuh" waktu menunjukkan pukul 4.00 wib
2. "Biar dibilang rajin ya pak. Saya yang tiap malam bangun jam setengah empat gak pake pengumuman tuh"

1. "Mudah-mudahan di ijabah"
2. "Doa kok di medsos sih. Aneh"

1. "Berbagi kebahagiaan itu menentramkan hati @pantiAsuhan"
2. "Sedekah itu tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu"


-------

Apakah benar nomor 1 itu adalah perbuatan riya ?
Ataukah nomor 2 saja yang dengki ?!

Riya itu pamer
Hasad itu bisa berarti iri atau dengki
Dua-duanya gak bagus

Biasanya riya dikaitkan dengan suatu perbuatan, aktifitas atau sejenisnya dengan berharap dapat sanjungan, pujian atau setidaknya mengharapkan perhatian dari orang lain.
Tapi.... tidak semua perbuatan atau aktifitas yang mendapatkan perhatian dan sanjungan orang lain itu lalu dianggap sebagai perbuatan riya.

Hasad. Penyakit hati. iri atau dengki. Biasanya menyangkut dengan orang lain. Tidak ingin orang lain mendapat nikmat, tidak ingin disaingi orang lain, merasa diri lebih berhak atau lebih hebat daripada orang lain, dll.

Keduanya penyakit hati.

--

Bro and Sis,
Namanya juga medsos, suka-suka mereka lah.
Ada yang memanfaatkan untuk dakwah, mengajak orang lain untuk berbuat baik, berbagi kebahagiaan atau sekedar mengingatkan untuk tetap istiqomah dalam kebaikan. 
Ada yang memanfaatkan untuk upload foto-foto selfi, atau foto-foto makanan atau masakan.
Ada yang memanfaatkan untuk promosi produk, jualan, aneka bisnis.
Ada yang hanya sekedar liat-liat saja.
Ada yang cuma nge-share postingan orang.
Ada yang komen sesuka hatinya. Yang menurutnya baik ia akan beri dukukan. Yang tidak disukai akan di hujat atau dikomentari dengan pedas.
Suka-suka merekalah. Yang penting tidak melanggar norma dan tidak melanggar UU.

Bebas namun bisa dipertanggungjawabkan. Setidaknya punya argumen yang mempunyai dasar dan rujukan, bukan fitnah murahan.

Jika tidak suka postingan orang lain, abaikan saja. Simpel kan. Gausah nyinyir.
"Tapi kan keliatan. Bikin sebel" sanggahnya. 
Yaudah unfollow aja atau unfriend aja. Simpel kan. Kenapa sih dibikin repot.
Kamu kalau mau posting makanan, ya silahkan, mau selfi, silahkan, mau infoin seluruh kegiatanmu, ya monggo. Yang penting bisa dipertanggungjawabkan.

Itu saja.

_



























12 September 2017

Haji dan Umroh

Siapa sih yang tidak mau menunaikan ibadah haji ?
Hampir bisa dipastikan 99,9 % muslim ingin berhaji atau berumroh. Entah siapa yang 0,1% muslim yang tidak menginginkannya. 
Dulu daftar antrian haji hanya 2 atau 3 tahun saja. Atau setidaknya masih dibawah 5 tahun.
Tapi sekarang, antriannya bisa lebih dari 10 tahun. Amazing kan ? 
Hanya beberapa orang saja yang bisa menunaikan haji tanpa menunggu waktu lama. Biasanya lewat jalur undangan dari orang berpengaruh di Saudi, entah itu Rajanya sendiri yang mengundang, atau mungkin lewat duta besarnya.
Yang jelas, mereka itu semua adalah tamu-tamu undangan dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah tidak mengundang yang mampu. Tapi Allah memampukan hamba-Nya yang akan di undang.

Hasil gambar untuk mekah


Dalam pelajaran disebutkan, bahwa yang wajib menunaikan ibadah haji adalah bagi yang mampu. Mampu dari segi harta seperti ongkos keberangkatan, biaya hidup selama dalam perjalanan dan selama dalam ibadah haji, biaya untuk orang-orang yang ditinggalkan yang menjadi tanggungannya serta biaya untuk kepulangannya. Mampu juga dalam hal ketahanan fisik, mengingat kegiatan ibadah haji sebagian besarnya adalah kegiatan fisik.

Kalimat diatas yang berbunyi, "Allah tidak mengundang yang mampu" jangan disalahartikan bahwa kamu-kamu yang mampu secara finansial dan fisik, dan belum ada kemauan untuk menunaikan ibadah haji lalu beralasan bahwa Allah belum mengundangnya. itu keliru. Justru kamu-kamu sudah punya kewajiban untuk menunaikannya. Kecuali kalau kamu adalah termasuk orang yang 0,1% muslim yang tidak ingin melakukan kewajiban berhaji. Lakukan ikhtiar dengan cara mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji, selebihnya barulah bermohon agar Allah 'memampukan' anda untuk bisa menjadi tamu-Nya.

Sama halnya dengan haji, umroh pun demikian, hanya orang-orang yang dimampukan oleh Allah-lah yang bisa melaksanakannya. Bagaimana cara Allah memampukan hamba-nya adalah menjadi sepenuhnya hak Allah. Jika Allah berkehendak, maka jadilah kehendak itu. 
Betapa banyak orang yang secara financial belum dikatakan mampu untuk berhaji atau umroh, tapi nyatanya ia bisa menunaikannya. Ketidakmampuan secara financial adalah cuma pandangan kita sebagai manusia, namun sesungguhnya ia-lah yang nyata-nyata lebih mampu dibandingkan orang terlihat mampu.
Tak perlulah kita sinis melihat orang yang bisa menunaikan haji atau umroh tanpa biaya alias gratis atau karena ada orang lain yang ingin menanggung biayanya. Namun yang perlu diyakini dan dipahami adalah bahwa itu semua adalah KEHENDAK ALLAH, karena Allah telah MEMAMPUKANNYA.


_



Mohon Maaf

Assalamu'alaykum, Di hari yang mulia ini Di hari yang telah lalu dan yang akan datang Mohon maaf atas segala salah dan khilaf Mohon maaf...