26 Maret 2025

Mohon Maaf

Assalamu'alaykum,

Di hari yang mulia ini
Di hari yang telah lalu dan yang akan datang
Mohon maaf atas segala salah dan khilaf
Mohon maaf atas apapun yang tidak berkenan
Mohon maaf atas apapun yang perlu dimaafkan

Semoga dimaafkan


Sekali lagi

Mohon maaf karena hanya bisa memohon maaf
Wassalamu'alaykum

31 Desember 2024

31 Desember

31 Desember
Akhir tahun
Selalu berulang
Bagi yang berumur panjang
Sebagian bersuka ria dan senang
Sebagian lain ada duka yang terkenang

31 Desember
Akhir tahun
Umur bertambah
Masihkah berulah?
Atau sudah berubah?
Demi akhir yang cerah

31 Desember
Akhir tahun
Bukan akhir perjuangan
Bukan akhir perjalanan

31 Desember
Akhir tahun
Dimana kamu berkumpul?
Dengan siapa kamu bergaul?

31 Desember 2024
Aku masih disini
Masih bisa berjalan
Masih bisa berlarian
Masih bisa makan
Masih bisa menikmati hiburan
Masih bisa bercengrama dengan keluarga dan handai taulan
Masih bisa sujud memohon ampunan
Berharap akhir hidup dalam naungan Ilahi Robbi Yang Maha Rahman


Robb,
Alhamdulillah atas segalanya
Alhamdulillah masih bisa mengucap Syukur alhamdulilah
Alhamdulillah masih bisa memohon ampunan-Mu
Alhamdulillah masih bisa bersujud pada-Mu


Robb,
Wafatkan aku dalam ridho-Mu
Wafat dalam husnul khotimah
Hingga Kau masukkan aku ke dalam jannah

18 Desember 2024

Lupakan

Belajarlah untuk dilupakan

Kita semua akan dilupakan
Oleh teman-teman kita
Oleh teman-teman kita yang mengaku sahabat kita
Oleh orang-orang disekitar kita
Oleh orang-orang yang mencintai kita
Walau mereka ada
 
Kita akan dilupakan
Tak ada lagi yang membicarakan kita
Tak ada lagi yang mau berbicara dengan kita
Tak ada lagi yang mau mengundang kita
Tak ada lagi yang mau mendekati kita
Walau untuk menyapa “Hai”
 
Belajarlah untuk dilupakan
Dilupakan oleh teman sendiri
Dilupakan oleh mereka yang mengaku sahabat
Dilupakan oleh orang-orang yang dulu dekat dengan kita
 
Biasakan untuk dilupakan
Disaat bersama mereka
Mereka mengabaikan kita
Disaat kita diantara mereka
Mereka berpaling
 
Biasakan untuk dilupakan
Jangan ada dendam
Walau mereka enggan hadir dalam jamuan makan yang kita sediakan
Jangan sakit hati
Walau mereka enggan merapat untuk menjabat
 
Kita PASTI akan dilupakan
Oleh orang-orang sekitar kita
Bahkan oleh orang yang sangat mencintai kita
Ketika Izroil menjemput kita
 
Kita akan dilupakan
Mereka enggan menemui kita
Walau sekejap
Walau sekedar berucap “Aamiin”
Atas doa orang-orang yang menyayangi kita
 
Kita dilupakan
Oleh mereka semua
Sekejap setelah ruh berpisah meninggalkan jasad kita
 
Semua kembali pada aktifitasnya
Pada kesibukannya

Dan ...
Merekapun akan segera dilupakan

15 Agustus 2023

Kita akan segera dilupakan!

Kita akan segera dilupakan walau mereka mengaku kalau merekalah yang paling sayang padamu.

Kullu nafsin dzaaiqotul maut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Entah siapa duluan, semua sesuai dengan urutan yang telah ditentukan, yang telah ditetapkan. Malaikat tidak pernah salah cabut nyawa orang. Tidak pernah!
Jika telah waktunya, maka orang tersebut akan segera mengakhiri hidup di dunia.

Mati
Dia tidak menunggu kita tua
Dia tidak menunggu kita sakit
Dia tidak menunggu kita siap atau tidak
Bahkan dia tidak menunggu tobat kita.

Tahukah kamu,
Setelah kita mati, maka dengan cepat kita akan dilupakan oleh orang lain, walaupun ia adalah pasangan hidup kita, orangtua kita, anak-anak kita, saudara-saudari kita apalagi oleh teman-teman kita. Bahkan mungkin merekapun tidak mendoakan kita.

Ketika kita mati, banyak dari mereka hanya datang berkunjung, duduk-duduk sambil nyeruput kopi dan bercengkrama dengan pengunjung lainnya, sementara pasangan hidup kita, anak-anak kita, bahkan orangtua dan saudara-saudari kita masih meneteskan airmata.

Ketika kita mati, tidak sedikit yang mengirim pesan, turut berduka cita, mengirimkan ucapan bela sungkawa bahkan hanya mengirimkan emoji tanda duka atau image ucapan takziah, dan dikirimkan secepat kilat, hasil dari copas dari sebelumnya.
Apakah mereka menyempatkan diri untuk diam sejenak dan mendoakanmu? Entahlah. Hanya mereka yang tau, dan itupun yang akan mereka alami ketika mereka mati, kelak.

Mereka akan segera melupakanmu.
Setelah kita dikubur, ada sebagian dari mereka membicarakanmu. Membicarakan masa-masa lucu mu sambil sesekali mereka ikut tertawa.
Setelah kita dikubur, tidak sedikit dari mereka meninggalkanmu tanpa mengingatmu lagi.
Posisimu di kantor, ditempat kerja, sudah siap digantikan oleh orang lain.
Pasanganmu, sudah mulai mempersiapkan diri untuk hidup tanpamu. Satu dua hari bisa jadi mereka masih menangis, setelah itu mereka bisa tertawa-tawa dengan kerabatnya dan melupakanmu.
Bagaimana dengan anak-anakmu? Mereka sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Mereka tidak boleh larut dengan mengingatmu dan menangisimu sepanjang masa. Mereka harus melupakanmu.
Hartamu, jika kamu punya, ia akan segera dibagi-bagikan. Tidak sedikit yang memperebutkannya. Jerih payahmu hanya menjadikan ‘masalah’ baru bagi mereka.

Kita akan cepat dilupakan
Lalu buat apa kita hidup bergantung pada mereka?
Lakukanlah kewajibanmu sewajarnya.
Jangan bergantung pada mereka. Bergantunglah seperlunya.

Buat catatan hidupmu penuh dengan makna
Perbanyak amal untuk bekalmu di akherat.
Jangan terlalu banyak berharap pada yang hidup untuk selalu mendoakanmu, mengirimkan ‘hadiah’ padamu. Mereka punya kesibukan. Mereka punya keterbatasan. Dan merekapun akan segera mati. Menyusulmu.

Tobatlah dari sekarang. Jangan ditunda lagi.
Perbanyak amal jariyah, amal yang abadi sepanjang masa, yang akan selalu menemanimu.
Mulailah dengan mengikhlaskan amal-amamu karena Allah, bukan karena ingin dibanggakan, dihormati atau disanjung manusia.

Kita akan segera dilupakan
Namun Allah tidak akan meninggalkanmu
Dia akan menerima amal-amal (ikhlash) mu
Dia akan mengampuni dosa-dosamu yang telah kamu tobati, memintakan ampunanNya.
Berharaplah rahmatNya
Agar Allah mengumpulakanmu bersama orang-orang yang dirahmatiNya
Di surga abadi

15 Februari 2021

No more stess

Udah sering saya denger. Udah sering dapet share dari orang-orang kalau salah satu penyebab penyakit bertambah parah adalah karena faktor stress, faktor pikiran. Pikiran terlalu njelimet. Berimajinasi sendiri. Tanya sendiri. Jawab sendiri. Bikin skenario sendiri. Bahkan berantem sendiri dengan pikirannya. Gak berani diungkap. Napas ngos-ngosan. Sekalinya diungkap malah terlihat seperti marah besar. Duaarrrrr….!!. Mengegelegar. Bikin jantung berdebar. Dan akhirnya tepar. Repot deh orang lain mesti gimana. Ya kalau ada tenaga medis ditempat. Ya kalau ada orang yang ngerti, kalau nggak? Cuma bisa bikin panik semua orang. Ada yang lakukan ini, ada yang bilang gitu, semrawut jadinya, mana yang harus dikerjain.

Solusinya gimana supaya gak gampang stress?
Ya cuma orang itu yang bisa. Orang lain mah cuma bisa ngomong. Cuma bisa nasehatin. Cuma bisa kasih saran. Cuma bisa kasih masukan. Se-simple itu. Di internet juga bertebaran solusinya, tinggal mau apa nggak bacanya.
Nah, yang dinasehatin, yang dikasih saran, yang dikasih masukan, apa bisa ngikutin?, apa mau ngikutin?

Kalau pengen gak kumat ya harusnya sih bisa. Harusnya sih mau mencoba apa-apa yang dinasehanin sama orang lain. Kalau gak percaya sama orang yang nasehatin, ya cari orang lain yang dipercaya. Namanya juga pengen sehat (pikiran), ya harus konsultasi dan ikutin arahannya. Kalau gak mau ikutin arahannya, ya gak usah abis-abisin waktu dan tenaga untuk konsultasi sama mereka.

Punya keluarga?
Nah pikirin deh dampaknya ke keluarga? Anak, orangtua, pasangan hidup, saudara-saudara dan semua orang yang ada disekitarmu. Pikirin dampaknya ke mereka kalau kita mengumbar stress kita dihadapan mereka. Pikirin juga diri sendiri akibat dari mengumbar stress.

Belajar kontrol diri. 
Plus tambah dengan doa, banyakin zikir. Eling kalau kata orang tua mah.

Kamu bisa!
Yakinkan diri
Demi kamu
Demi keluargamu
Demi orang-orang disekitarmu.

Jadilah penghapal Alquran

 

Dijelaskan dari buku “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dari  Ali Karramallahu Wajhahu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Alquran dan menghafalnya, dan menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan menjaminnya untuk memberi syafaat bagi sepuluh orang keluarganya yang wajib masuk neraka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Sepertinya ini jalan yang paling mudah untuk mendapatkan surga. Membaca Alquran dan menghapalkannya.

Membaca Alquran sudah dilakukan setiap hari. insyaAllah istiqomah.

Bagaimana dengan menghapalnya?

Dimulai dengan niat untuk menghapalkan Alquran. Lalu mulai menghapal. Setiap hari satu atau dua ayat. Baca berulang-ulang. Sebelum hafal tidak pindah ke ayat berikutnya. Setelah hafal, maka mulai lagi dengan ayat selanjutnya. Begitu seterusnya. Sisihkan waktu. Jangan mencari waktu luang tetapi luangkan waktu untuk menghapalnya. Rutin. Istiqomah. Sampai akhir hayat.

Kita tidak tau kapan kita akan mati.
Karena mati tidak menunggu kita tua.
Mati tidak harus didahului dengan sakit.
Mati pun tidak menunggu kita tobat.

Kita semua berharap surga, carilah jalan yang mudah untuk kita capai. Salah satunya dengan menjadi penghapal Alquran. Ikuti cara diatas.

Jika mati lebih dulu menjemput sebelum kita bisa menghapal seluruh isi Alquran, insyaAllah kita akan dicatat sebagai penghapal Alquran, dan kelak dikumpulkan bersama para penghapal Alquran di akherat kelak, karena kita telah berniat untuk menjadi penghapal Alquran dan istiqomah menghapal Alquran setiap hari walaupun hanya satu atau dua ayat saja setiap harinya.

Yuk, ajak anak-anak kita, saudara-saudara kita, teman dan sahabat untuk jadi penghapal Alquran, biar kita bisa sama-sama kumpul di surga. InsyaAllah.

26 Agustus 2020

Sampaikan saja!

Jadi teringat ayat dibawah ini:


مَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ

Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui 
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan. (QS 5:99)


Tugas Rosul yang Mulia saja hanya menyampaikan apa-apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada beliau, dan beliau tidak bisa memaksakan atau memberi hidayah kepada siapapun. Apalagi kita, yang bukan Rosul bukan pula Nabi, bahkan bukan pula bisa disebut sebagai ulama, maka jangan bermimpi bisa merubah orang lain untuk bisa taat pada Allah dan Rosul-Nya. Kita cuma bisa dan hanya bisa memberitahukan apa-apa yang kita ketahui tentang islam, tentang adab, tentang aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kita tidak bisa memaksakan mereka untuk mengikuti, bahkan kita tidak bisa memaksakan mereka untuk (hanya sekedar) mengerti. Allah yang akan memberikan petunjuk, jika Allah menghendaki. Jika tidak? Mereka akan tetap dalam kesesatan.

Jadi, tidak perlu heran dan bingung pada orang-orang disekitar kita. Terkadang kita sudah ‘berbusa-busa’ namun mereka tetap pada kelakukan mereka, tidak berubah. Entahlah sampai kapan. Kita cuma bisa menyampaikan, memberitahukan, dan setelah itu mendoakan. Mudah-mudahan mereka dan juga kita, diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bertobat sebelum ajal kita menjemput. Satu hal yang perlu diingat lagi, bahwa kita tidak akan pernah tau kapan ajal kita akan datang, so… perbanyak istighfar. Bertobatlah. Mudah-mudahan Allah mengampuni.


Mohon Maaf

Assalamu'alaykum, Di hari yang mulia ini Di hari yang telah lalu dan yang akan datang Mohon maaf atas segala salah dan khilaf Mohon maaf...